Jakarta Migrain merupakan keluhan yang sangat erat dengan kaum wanita. Konon, semakin sering seorang wanita terkena migrain, maka kemungkinan untuk menderita stroke di kemudian hari semakin tinggi. Benarkah?

Foto Ilustrasi
Perlu diketahui, migrain adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri hebat di sebelah kepala, baik di kanan maupun kiri. Tak jarang, keluhan ini disertai dengan mual-muntah, hingga kesemutan pada lengan dan kaki.

Orang yang menderita migrain biasanya sudah mengalami keluhan tersebut sejak lama. Jadi, jika Anda baru mengalami migrain di usia 40 tahun atau lebih, Anda harus berhati-hati.

Tanda yang harus diperhatikan adalah nyeri kepala sebelah dengan gangguan pada mata, seperti melihat kilatan-kilatan atau bintik hitam. Ini karena hal tersebut dapat menjadi tanda serangan stroke.

Transient ischemic attack (TIA) atau yang biasa disebut stroke ringan merupakan suatu kondisi yang gejalanya hampir mirip seperti migrain dengan aura, yakni sakit kepala sebelah, dan melihat kilatan atau bintik hitam. Meski mirip, bukan berarti kedua kondisi tersebut tidak bisa dibedakan. Ini bedanya:

1. Stroke terjadi mendadak, sedangkan migrain terjadi bertahap dan makin lama makin berat.
2. Pada stroke, yang terjadi adalah kehilangan penghilatan. Sedangkan pada migrain, terdapat ‘penambahan’ pada pandangan, biasanya berupa kilatan cahaya atau bintik hitam.
3. Pada stroke, yang terjadi adalah kehilangan sensasi atau lumpuh sebelah badan. Sedangkan pada migrain adalah penambahan sensasi, seperti rasa kesemutan dan nyeri.

Anda harus lebih waspada, apalagi jika usia Anda sudah menginjak 40 tahun dan memiliki faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan, kebiasaan merokok, atau kelainan jantung.

Sumber : Klikdokter.com

0 Komentar