Sebagai kota yang wilayahnya dekat dengan Jakarta, Kota Bekasi memiliki sejumlah adat istiadat yang unik yang masih sering dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Ingin tahu apa saja adat istiadat tersebut? Yuk, kenali lebih dekat.
(sumber : reviensmedia.com)

1. Sedekah Bumi (Babarit)
Jika Anda mengunjungi Bekasi dan melihat kerbau putih sedang diarak keliling kampung, berarti Anda sedang menyaksikan upacara Sedekah Bumi. Warga Kota Bekasi sering melakukan upacara adat ini sebagai bukti ungkapan terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Warga akan mengumpulkan berbagai hasil bumi dan buah-buahan  dalam sebuah ancak (jalinan bambu). Mereka akan menggelar tikar dan terpal di jalanan dengan ancak dan berdoa kepada Tuhan agar sedekah yang mereka berikan dapat diterima. Upacara Adat ini dilakukan pada Tahun Baru Saka dan dilakukan selama 1 bulan. Puncak upacara adat ini saat kerbau putih sedang diarak keliling kampung.  

2. Bedug dan Dondang
Festival Bedug dan Dondang merupakan salah satu tradisi Betawi yang merupakan warisan turun temurun dan masih dilakukan oleh warga Bekasi. Festival ini biasanya diadakan setelah perayaan Idulfitri di lapangan terbuka dan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. 

Di festival ini, Anda akan melihat berbagai dondang yang dihias. Dondang sendiri merupakan sejenis wadah untuk kue tradisional yang biasanya dipakai saat seserahan dari keluarga pihak mempelai wanita ke keluarga pihak mempelai laki-laki. Dondang biasanya diisi dengan berbagai masakan dan kue khas Bekasi, seperti geplak, uli, wajik, dan dodol. Dondang ini akan dihiasi oleh berbagai kertas minyak warna-warni. 

3. Calung Dalengket
Sehabis masa panen, pentas Calung Dalengket menjadi hiburan yang paling dinantikan oleh warga Bekasi. Pentas Calung Dalengket biasanya dimainkan berkelompok yang terdiri dari 9 orang. Sistem pementasan ini layaknya seperti kompetisi, sehingga baik laki-laki maupun wanita bisa ikut dalam pentas. Acara hiburan ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah diberikan. 

Dalam pentas ini, 9 orang bertugas memainkan alat musik tradisional, seperti suling toleat, rebab, gong, nenge, saron, dan kedemung. Masyarakat yang menonton menjadi juri dalam ajang Calung Dalengket ini. Pastinya seru dan menghibur.

4. Samrah
Adat yang masih sering dipertunjukkan di kota Bekasi adalah Samrah. Samrah atau harmonium adalah kesenian yang telah berkembang dan dipentaskan sejak zaman Belanda. Pagelaran musik Samrah merupakan harmonisasi dari berbagai alat musik, seperti biola, harmonium kaki, gitar, ketipung, gitar, dan rebana. 

Rebana sendiri berfungsi sebagai pengatur harmonisasi dalam irama musik yang dimainkan. Selain pagelaran musik, pertunjukan Samrah menampilkan tari-tarian, pantun, dan juga teater. Pertunjukan unik ini sering diadakan saat acara khitanan, pernikahan, dan maulid Rasul. 

5. Pantangan atau Kualat 
Salah satu tradisi atau adat istiadat yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Bekasi adalah pantangan atau kualat. Tradisi ini lebih berupa imbauan atau saran. Kualat atau kena walat berarti kena bencana yang berarti kesialan dalam bahasa Melayu-Betawi.  Imbauan atau saran lebih berupa:
  • Sampah harus dibakar.
  • Jangan menebang pohon sembarangan karena dalam pohon terdapat penunggunya. Penebang harus meminta izin dulu. Jika tidak penunggu pohon akan marah.
  • Dilarang membuang sampah ke sungai karena buaya akan memakan sampahnya. Jika sampai buaya memakan sampah, pelaku akan kualat. Pantangan ini merupakan bagian dari kearifan lokal di Bekasi agar masyarakat dapat menjaga kebersihan sungai.

Adat maupun keberagaman tradisi di Bekasi ini bisa menjadi salah magnet tersendiri bagi wisatawan dari luar kota. Tertarik untuk mengunjungi kota Bekasi dalam waktu dekat? Lakukan booking hotel online melalui Airy untuk mendapatkan harga promo menarik berbagai hotel di Bekasi atau hotel-hotel lainnya di seluruh Indonesia.

0 Komentar